Adventure of Radit: Juli 2017

Review Penggunaan Bohlam Philips H4 pada Old Cb150r

Setelah lampu headlamp old cb150r saya mati kira2 setahun yang lalu, saya pun mencoba mencari bohlam alternatif dengan spesifikasi sama dengan bohlam ori bawaan cb150r old. Mengapa saya tidak mengganti dengan yang ori karena harganya yang lumayan mahal menurut saya yaitu 500an ribu dan cahaya yang terlalu terang kadang menyilaukan pengendara pada sisi yang berlawanan.

Sempat saya mencoba memakai bohlam h4 55/60 watt merek Bosch selama setahun semenjak lampu depan saya mati, namun cahaya yang dihasilkan jauh dari kata terang dan cenderung buram seperti memakai lampu yang wattnya rendah. Kini setelah saya setahun memakai lampu tersebut akhirnya saya putuskan mencoba mencari lampu h4 55/60 watt merek philips dimana seperti yang saya baca di review beberapa blogger juga di internet terang cahayanya yang paling mendekati dengan yang lampu bawaan pabrik atau ori old cb150r. Setelah saya coba memang tidak seterang yang ori namun cahaya yang dihasilkan lebih dari cukup untuk ukuran lampu sepeda motor karena tidak terlalu terang sehingga tidak menyilaukan kendaraan pada arah yang berlawanan.

Modifikasi Ringan old CB150R Budget 600 Ribuan

Malam ngga bisa tidur, daripada galau lebih baik nulis di blog ini. Dalam kesempatan kali ini saya ingin menceritakan hasil modifikasi ringan old cb150r saya dengan budget 600 ribuan. Seperti biker pada umumnya, memiliki tunggangan yang mencerminkan dirinya adalah sebuah keharusan. Sebab motor bisa mencerminkan jati diri penunggangnya. Kali ini motor saya modifikasi dengan tema semi Adventure, dimana pada motor ini ingin saya tonjolkan sedikit sisi adventure-nya dengan beberapa tambahan aksesoris.

Adapun tambahan aksesoris seperti yang bisa kita lihat dari gambar diatas rinciannya sebagai berikut :
- Cover Headlamp = 120 ribu
- Hand Guard = 120 ribu
- Frame Slider = 120 ribu
- Cover Shock depan = 90 rb
- Cover Radiator = 160 rb

Kebetulan semuanya saya beli online di Shopee dan Bukalapak sehingga biaya yang tercantum belum termasuk ongkos kirim dan ongkos pasang. Biaya diatas adalah harga part aksesorisnya saja. Dengan tambahan aksesoris tersebut kesan adventure dari old cb150r saya sedikit terpancar. Project selanjutnya barangkali kenalpot racing, pasang scotlite pada teralis dan menggunakan lampu seja led warna biru. Memodifikasi motor bisa dibilang selain sebuah hobi juga untuk menghilangkan kejenuhan kita pada tunggangan kita, ini jauh lebih murah dibanding membeli motor yang baru hehe.

Singaraja Gowes City

Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya gowes alias bersepeda di Singaraja. Sebenarnya saya bersepeda cuma sekedar iseng disamping untuk berolahraga. Sepeda yang saya punya pun bisa dibilang sepeda standar yang lebih mengutamakan aspek kenyamanan dibanding kecepatan atau lainnya khas sepeda kompetisi. Awalnya saya bersepeda di saat hari libur seperti hari Minggu, rutenya pun masih aman-aman saja yaitu dari rumah di jl pulau komodo sampai taman kota atau depan Gor (baca juga: Dum-Dum Crispy Banana). Namun lama kelamaan saya bosan dengan rute yang sama terus menerus tiap minggu sehingga saya memutuskan untuk mencoba rute yang baru dan lebih menantang.

Rute baru menantang pertama yang saya coba adalah gowes ke Ambengan, dimana tanjakan demi tanjakan adalah menu utamanya, rute ini sangat bagus buat membentuk stamina karena tanjakannya cukup banyak, dibutuhkan hampir 1,5 jam perjalanan dari rumah sampai di Ambengan dan kurang dari 10 menit untuk menuruninya.

gowes Ambengan

Rute kedua adalah Lovina, rute ini cukup bagus karena pada pagi hari kendaraan relatif masih sepi dan tanjakannya pun tidak terlalu terasa, apalagi kalau sudah pernah gowes ke ambengan, rute ini bisa dibilang santai.

gowes Lovina

Rute ketiga adalah air sanih, rute ini lumayan menantang karena jaraknya lumayan jauh dengan beberapa tanjakan yang cukup menguras stamina, bisa dibilang rute ini lebih capek saat baliknya daripada saat berangkatnya, karena saat baliknya ke arah Singaraja tanjakannya lumayan panjang sekitar 500 meter di beberapa titik lokasi.

Gowes Air Sanih

Keempat adalah gowes ke Seririt, bisa dibilang rute ini paling melelahkan karena jarak pulang pergi sekitar 44-46 km. Paling bagus berangkatnya dari rumah adalah sekitar jam setengah 5 pagi karena kendaraan masih jarang dan udara yang segar membuat gowes jadi lebih nikmat. Membawa sedikit perbekalan seperti air dan sedikit cemilan juga cukup penting untuk menambah tenaga disepanjang perjalanan. Menggunakan safety gear seperti helm sepeda juga dianjurkan karena selain melindungi kepala juga melindungi mata dari silau ketika pulang, mengingat juga jarak yang cukup jauh.

Gowes Seririt

Terakhir dan terbaru karena baru saja kemaren dilakukan adalah gowes rute Ponjok Batu. Rute ini bisa dibilang lanjutan dari rute air sanih dan rute pendahuluan sebelum rute Tejakula di masa yang akan datang. Rute ini sama dengan rute air sanih hanya jaraknya ditambahkan sampai ponjok batu.

gowes Ponjok Batu

Sekian dulu dari saya, disambung dilain waktu, bye.

Dum Dum Crispy Banana and Friend

Lama ngga update nih jadi iseng pengen ngeblog lagi hehe, udah pada tahu ngga klo di Singaraja sekarang ada kuliner atau jajanan baru yang bernama Dum-dum crispy banana and friend. Letaknya di depan GOR Bhuana Patra Singaraja dan bersebelahan dengan Celsi Milktea Singaraja yang lebih dahulu ada di lokasi tersebut. Dum-dum Crispy Banana menyajikan Crispy banana dengan toping yang beraneka ragam seperti cheesy, chocolate, white chocolate, strawberry, tiramisu dan greentea. Harganya cukup terjangkau kok dan ngga bakalan nguras kantong kamu, harga tergantung dari berapa banyak topping yang kamu mau isi di crispy banana. Selain Crispy Banana, dum dum juga menjual Sosis bakar mulai dari sosis biasa, sosis ayam, hingga sosis super harganya bervariasi mulai dari 7 ribu sampai 11 ribu, satu lagi tidak ketinggalan yaitu kentang goreng. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat digambar dibawah ini: