Gowes dari Singaraja menuju Gitgit
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan pengalaman saya tentang gowes dari Singaraja menuju Gitgit. Bagi yang ingin mencoba gowes ke Gitgit ada baiknya untuk latihan beberapa tanjakan terlebih dahulu seperti di jalan Srikandi menuju Sambangan. Persiapan saya pun bisa dibilang cukup panjang untuk bisa menaklukan tanjakan menuju ke Gitgit.
Persiapan awal bagi yang baru saja menggeluti olahraga sepeda adalah melakukan latihan endurance dengan tahapan 10 km kemudian 20 km, lalu 40 km dan 60 km. Jika sudah bisa melalui 60 km bisa dikatakan endurance mulai terbangun, dan jika mau mencoba boleh dicoba 80 km hingga 100 km. Setelah endurance terbangun, barulah ke tahap selanjutnya berlatih tanjakan. Untuk awal-awal boleh lah mencari tanjakan yang tidak terlalu panjang, dan jika kaki sudah mulai terlatih boleh mencoba mencari rute dengan tanjakan yang lebih menantang.
Setelah kaki sudah lumayan kuat, barulah gowes ke Gitgit bisa dilaksanakan. Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 05.45 wita, menuju jalan gempol lalu belok kiri menuju ke Selatan. Bisa dikatakan tanjakan sudah dimulai sejak di ujung akhir jalan gempol dan terus menanjak namun dengan kemiringan masih bisa dilalui tanpa kehabisan nafas. Barulah setelah terminal Sukasada tanjakan mulai cukup berat, awalnya saya cukup lancar di 1 km awal selepas terminal Sangket. Namun setelah melewati beberapa tanjakan yang kemiringannya cukup tinggi, akhirnya saya kehabisan nafas juga. Saya menepi ke pinggir sambil mengatur nafas, dan sebersit di pikiran saya bahwa perjalanan ini saya rasa terlalu berat, namun setelah 10 menit mengatur nafas dan meneguk sedikit minuman, stamina saya kembali perlahan. Saya putuskan untuk melanjutkan perjalanan sedikit demi sedikit, beruntunglah saya bertemu seorang goweser yang seakan membuat semangat saya terpacu untuk bisa sampai di Gitgit.
Perlahan-lahan akhirnya tanjakan demi tanjakan saya lalui, walau kadang di tengah tanjakan saya harus menepi karena kemiringan tanjakan yang cukup tinggi dan panjang. Setelah hampir 1,5 jam bersepeda saya akhirnya sampai di gapura yang bertuliskan desa Gitgit, dari sini menuju tempat tujuan yaitu tempat parkir air terjun Gitgit masih 1,5 km lagi. Setelah setengah jam akhirnya saya sampai di tempat tujuan, sebelum sampai puncak saya sempat bertemu goweser tadi yang sudah terlebih dahulu balik dan dengan kata-kata penyemangat "ayo terus, terus, terus" membuat saya semakin semangat untuk sampai tujuan.
Sesampainya di tempat parkir, sekitar pukul 7.40 wita, hampir 2 jam, saya sempatkan beristirahat sejenak sambil membeli minuman botol untuk menggati cairan tubuh yang hilang. Perjalanan turun tidak perlu diceritakan, karena sangat mudah dan mungkin hanya memerlukan waktu 15-20 menit sampai di terminal Sangket, namun harus juga berhati-hati agar tidak terjatuh.
Sesampainya di terminal Sangket, saya belok kiri menuju Sambangan, saya ingin mencoba melewati tanjakan ekstrem yang kemiringannya 45-50 derajat dengan panjang 50-100 meter kira-kira. Namun karena mungkin tenaga sudah lelah, saya hanya bisa melewati setengah tanjakan dan sisanya saya menuntun sepeda saya sampai diatas. Sesampainya dipertigaan Sambangan saya belok kanan ke jalan Srikandi, setelah 10 menit saya sampai di lampu merah Bhakti Seraga lalu belok kanan, kembali menemui tanjakan, namun sukses saya taklukan.
Setelah hampir 3 jam bersepeda plus beristirahat, saya akhirnya sampai di rumah dengan selamat.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda