Kamis, 26 Juli 2018

Manfaat Elbow Plank

Elbow plank adalah salah satu jenis olahraga yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Cukup mencari bidang datar maka anda sudah bisa mempraktekan elbow plank. Seperti yang dicontohkan pada gambar dibawah ini:


Anda cukup melakukannya selama yang anda kuat, sebaiknya untuk pemula cukup melakukan selama 10-20 detik. Jika sudah mulai terbiasa anda bisa meningkatkan durasi waktu sesuai kemampuan anda.

Pada elbow plank terdapat beberapa otot yang dilatih sekaligus, seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini:


Pada gambar diatas tersaji otot-otot yang dilatih saat melakukan elbow plank. Otot perut adalah otot utama yang terkena dampak dalam latihan ini, dilanjutkan dengan punggung dan pinggul juga sedikit otot lengan bagian atas.

Jika anda rajin melakukan elbow plank minimal 5 menit setiap hari, maka otot-otot yang dilatih akan menjadi lebih kuat dan tentu akan membuat postur tubuh anda menjadi lebih baik.

Senin, 02 Juli 2018

Pura Lempuyang Luhur : Sehat Jasmani dan Rohani

Salah satu hubungan yang terpenting manusia lakukan adalah menjaga hubungannya pada Sang Pencipta. Hal ini biasa kita disebut dengan sembahyang, masing-masing agama memiliki cara tersendiri untuk menjaga hubungannya kepada Tuhan. Saya sebagai umat beragama Hindu memiliki tempat bersembahyang bernama Pura. Di Bali terdapat banyak Pura dengan fungsi dan kapasitasnya masing-masing dalam menjaga keharmonisan alam Bali. Salah satu Pura yang terkenal di Bali adalah Pura Lempuyang Luhur. Pura ini terletak di Kabupaten Karangasem, kebetulan saya berangkat dari Singaraja, memerlukan waktu kurang lebih 2 jam untuk mencapai Pura Lempuyang Luhur.

Sebenarnya pada awalnya niat saya adalah ingin mendaki gunung Batur, namun setelah berdiskusi dengan teman saya akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Pura Lempuyang Luhur. Lalu hubungan mendaki dengan mengunjungi Pura tersebut apa? Bagi yang belum pernah berkunjung kemari, untuk mencapai Pura diperlukan menaiki 1700 anak tangga jika ingin langsung ke puncak, sedangkan jika ingin singgah ke Pura yang ada sebelum Pura paling atas diperlukan 2900 menaiki anak tangga. Jadi perjalanan ke Pura Lempuyang Luhur yang terletak di puncak bagus untuk melatih fisik.

Kembali ke cerita awal, saya dan teman saya tiba di pelataran parkir kira-kira pukul 13.00 wita. Sebelum diizinkan memasuki lingkungan Pura, kita diwajibkan untuk memakai kamen atau kain untuk menutup bagian-bagian tubuh agar kesucian Pura tetap terjaga. Selain itu beberapa pantangan juga wajib ditaati seperti dilarang menduduki patung Naga, berciuman atau berfoto dengan pose yoga yaitu mengangkat kaki, selain itu tutur kata juga sebisa mungkin dijaga agar tidak berbicara sembarangan.

Bagi pengunjung yang tidak membawa kamen atau kain penutup tak usah khawatir, karena sudah disediakan kamen untuk disewakan seharga 10 ribu per orang, sedangkan untuk tiket masuk dikenakan 10 ribu per orang kalau tidak salah. Setelah mendapat sedikit penjelasan dari guide tour lokal, kami pun segera mendatangi spot pertama yaitu Pura Pertama dari rangkaian 7 Pura yang ada di Pura lempuyang Luhur. Tempat berfoto paling ikonik disini adalah sepasang candi bentar atau pintu masuk khas Bali yang ditengahnya persis menghadap ke puncak gunung Agung. Jadi jika cuaca bagus tidak berawan maka akan didapatkan anda berdiri ditengah candi bentar dengan gunung Agung sebagai latarnya. Di Pura ini juga terdapat 3 pintu masuk berupa tangga yang cukup indah untuk dijadikan spot berfoto.



Sekitar pukul 15.00 kami lanjutkan petualangan kami menuju ke Pura yang berada di puncak. Kami sengaja mengambil rute yang langsung ke Pura paling puncak karena waktu yang sempit. Jadi untuk mencapainya kami harus menaiki 1700 anak tangga. Kami awali perjalanan ini dengan sembahyang sejenak sebelum melakukan perjalanan. Setelah melewati 260 anak tangga, kita akan tiba di sebuah persimpangan, di persimpangan ini ada dua jalur pilihan yaitu langsung ke puncak atau rute memutar dengan terdapat beberapa Pura sebelum sampai Pura paling puncak. Karena waktu yang sempit dan juga stamina kami yang baru saja habis berkendara 2 jam perjalanan dari Singaraja, kami pun mengambil jalur langsung ke puncak.


Perjalanan menuju ke puncak haruslah disertai dengan pikiran positif, sehingga perjalanan menjadi tidak terasa melelahkan. Dengan niat kami yang bersih, sebersih udara segar yang kami hirup di sepanjang perjalanan. Setelah melewati anak tangga, selangkah demi selangkah selama kurang lebih 1,5 jam dan beberapa kali diselingi beristirahat sambil melepas dahaga, kami pun tiba di Puncak. Tapi sebelum tiba di puncak kami sempat mengira sebelumnya kami telah tiba di puncak saat kami tiba di sebuah Pura dengan warna putih dan sepertinya belum lama dibangun, untung lah teman saya berhasil menemukan jalan setapak yang ternyata menuju ke Pura yang paling puncak. Di jalan setapak sebelum tiba di puncak, kami bertemu dengan seorang bapak pecalang yang sepertinya sudah tahu kami akan ke puncak. Beliau dengan senang hati mengantar kami menuju ke Pura Lempuyang Luhur yang berada di puncak. Suasana perjalanan kami dari menuju ke puncak dari jalan setapak yang ditemukan teman saya itu cukup membuat kita merasakan kekuatan alam yang lebih besar dari kita. Dimulai dengan deru angin yang menghembuskan angin dingin yang cukup kencang namun tidak sampai menyakiti, seolah menyemangati kami untuk tiba di puncak. Kabut-kabut basah yang menyelimuti jalan setapak cukup membuat pikiran kita seakan diperciki air suci oleh alam. Perjalan di jalan setapak terakhir inilah yang paling berkesan buat kami, karena kami seperti memasuki suatu tempat dengan keadaan yang tidak biasa kami rasakan.



Setelah 15 menit semenjak bertemu bapak pecalang tadi, kami pun terus berjalan dan akhirnya tiba di Pura Lempuyang Luhur Sad Kahyangan, yaitu Pura yang paling puncak. Suasana hening nan sejuk yang kami rasakan, cukuplah membuat pikiran kami merasakan kebesaran-NYA, ditambah dengan kabut yang terbang disekitar kami yang ditiup angin, menambah suasana eksotik di sana.

Setelah selesai sembahyang kami pun turun ke bawah menuju ke tempat awal, perjalanan turun ini kami lewati dalam waktu satu jam. Perjalanan turun terasa jauh lebih menyenangkan, entah karena sudah berhasil sampai ke puncak atau setiap perjalanan yang awalnya terasa berat namun berhasil kami lewati membuat kami sedikit merasa bangga dengan pencapaian kami, walau mungkin itu tidak seberapa dibanding mereka yang sudah biasa melakukannya.

Jadi perjalanan ke Pura Lempuyang Luhur tidak hanya bagus untuk rohani namun juga menyehatkan jasmani.