Minggu, 27 Desember 2015

Air Terjun Sekumpul via Lemukih

Bagi yang belum mengenal air terjun sekumpul, air terjun sekumpul adalah salah satu air terjun yang berada di kabupaten Buleleng. Sebagian orang bahkan mengatakan air terjun ini merupakan air terjun terindah di Bali. Letak air terjun sekumpul berada di desa Sekumpul, bagi yang datang dari arah bedugul bisa melewati desa Lemukih. Untuk
menuju desa lemukih kita cukup mencari sebuah pertigaan yang terdapat plang penunjuk arah memasuki desa Lemukih. Setelah memasuki jalan tersebut kita hanya harus mengikuti jalan yang sudah diaspal bagus, karena jalan tersebutlah yang menuju ke air terjun sekumpul. Setelah setengah jam berkendara melewati jalanan yang sedikit berkelok kadang menanjak dan menurun kita akan menjumpai sebuah pertigaan dimana akan terdapat tulisan air terjun Sekumpul. Disana kita masuk dan akan bertemu loket penjual tiket dimana per orang dikenakan biaya 5000 rupiah. Dari loket kita masih bisa terus membawa kendaraan kita menuju parkir terdekat dengan air terjun. Untuk sepeda motor kita bisa memarkir kendaraan kita di tempat parkir terakhir dengan melewati jalan dengan sungai kecil di sisi kiri, sehingga disarankan untuk lebih berhati-hati untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Setelah memarkir kendaraan, kita harus berjalan menyusuri jalan setapak yang sudah disemen dengan anak tangga di sisi kanan jalan. Setelah 200 meter berjalan, kita akan menjumpai deretan tangga yang menurut penjaga parkir disana berjumlah 350 anak tangga. Untuk menuruninya yang dibutuhkan hanyalah kehati-hatian agar tidak terjatuh. Setengah perjalanan menuruni anak tangga, kita akan menjumpai sebuah gazebo atau dalam bahasa lokalnya bale bengong, bagi yang ingin beristirahat sejenak dapat memanfaatkan keberadaan gazebo ini sambil menikmati pemandangan air terjun sekumpul dari atas. Ketika tenaga sudah sedikit pulih, kita dapat melanjutkan perjalanan kembali. Di bawah kita akan menemukan jembatan dan di seberang jembatan telah menunggu petugas pemeriksa tiket, jadi penting untuk tidak menghilangkan tiket yang sudah dibeli agar perjalanan lancar. Setelah tiket diperiksa kita akan melewati sedikit jalan tanah dan menyeberangi sungai yang dangkal yang dalamnya kira-kira 10-15 cm. Setelah menyeberangi sungai maka tibalah kita di air terjun sekumpul.

Selain menikmati pemandangan air terjun sambil berfoto, kita juga bisa berenang di area kolam sekitar air terjun yang airnya sangat segar dan aman. Kedalaman kolam tersebut kira-kira hanya 1,2 -1,5 meter, jadi sangat aman bagi orang dewasa. Saya pun sempat berenang di kolam air terjun ini dan merasa sangat puas sekali menikmati segarnya air terjun sekumpul. Setelah puas berenang kami pun bersiap untuk kembali keatas menuju tempat parkir motor, sebelum pulang tidak lupa saya membatu turis asia timur yang kebingungan mencari orang untuk mengabadikan momen mereka. Tanpa disangka mereka meminta tolong kepada saya dan memeberikan jempol atas hasil jepretan foto saya. Selain air terjun sekumpul, terdapat juga air terjun lemukih, dimana letaknya ada dibalik bukit air terjun sekumpul. Untuk pergi kesana ada dua cara yaitu melalui jalan di desa lemukih dan melalui air terjun sekumpul ini, dimana di tempat pemeriksaan tiket yang saya sebutkan tadi kita akan dikenakan kembali biaya 5000 rupiah per orang. Niat kami terpaksa kami urungkan setelah tiba-tiba hujan turun rintik-rintik, sehingga kami segera menuju sebuah bale peristirahatan yang cukup besar di samping jembatan. Setelah dipikir-pikir hujan ini ada hikmahnya juga karena dari tempat kami berteduh dapat kami lihat perjalanan menuju ke air terjun lemukih tampaknya cukup berat jika ditempah dari sana.

Setelah 20 menit hjan pun perlahan mereda, kamipun bergegas untuk naik keatas. Perjalanan keatas bisa dikatakan cukup menguras stamina dan energi dan sangat melelahkan. Bagi yang tidak terbiasa menjalani aktifitas fisik yang berat saya sarankan beristirahat setiap beberapa anak tangga dan berhenti sejenak setiap beberapa puluh anak tangga. Setelah setengah perjalanan tepatnya di gazebo pertama saat kita turun, tiba-tiba hujan turun sehingga memaksa kami untuk berteduh sejenak disana. Lama- kelamaan hujan makin deras dan jumlah orang yang berteduh semakin banyak, dan kebetulan kami masing-masing membawa jas hujan sehingga kami memutuskan melanjutkan perjalanan menggunakan jas hujan. Setelah berhujan-hujanan sambil menaiki tangga selama 20 menit, akhirnya kami sampai di tempat parkir kendaraan. Sempat beristirahat beberapa saat sambil menikmati jajanan khas laklak, kami pun melanjutkan perjalanan menuju singaraja sehabis beristirahat untuk makan siang. Sekian dulu kisah dari kami para pencari kebebasan sekaligus pencinta keindahan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda