Sabtu, 17 Mei 2014

Touring Singaraja-Gilimanuk-Pupuan-Singaraja

Pagi ini ku bangun pukul 5.11 pagi, sebenarnya rencana perjalanan ini ingin saya lakukan di hari jumat, namun karena ada beberapa hal jadilah ku berangkat hari ini. Matahari masih belum menampakkan sinarnya selagi ku berangkat dengan sebelumnya menikmati secangkir kopi penambah semangat. Langsung setelahnya ku berangkat menyusuri jalanan utama Singaraja-Gilimanuk. Tidak lupa sebelum berangkat ku set trip meter a pada cb150r ku ke angka 0, dan segera ku bergerak menuju ke barat seolah berlomba dan berkejaran
dengan terbitnya sinar matahari pagi. Sekitar pukul 6 kurang sedikit dan trip meter menunjukkan 20an km saya telah sampai di seririt, di sini saya riding santai dan sekarang arah tujuan saya adalah gerokgak. Kira-kira setelah 1 jam perjalanan dan trip meter menunjukkan angka 40an km tibalah saya di sini di Gerokgak. Di sini mulai riding sedikit agak cepat namun tetap berhati-hati karena jembatan kedua dan ketiga setelah seririt tampaknya agak rusak aspalnya, terutama pada jembatan yang ketiga, terbukti sebuah truk sepertinya menghajar lubang di jembatan dan menyebabkan sesuatu yang terbuat dari kaca pada truk tersebut pecah.

Dengan semangat yang masih tinggi saya tidak terlalu terpengaruh dengan kejadian yang menimpa truk tersebut, saya geber motor saya namun tetap waspada karena banyak murid smp yang sedang mengadakan kerja bakti di sepanjang jalan arah Pulaki. Tak lama kemudian sekitar pukul setengah tujuh lebih sedikit saya tiba di Pulaki yang terkenal akan Pura Pulakinya dan tebing yang berderet tinggi di sepanjang jalan membentang hampir sepanjang seratus meter. Pukul setengah delapan dengan kecepatan bervariasi saya akhirnya berhasil sampai di pertigaan arah gilimanuk jika ke kanan dan denpasar jika ke kiri. Karena saya akan ke Pupuan maka saya belok kiri. Sepanjang jalan terdapat cukup banyak cekungan pada aspal di pinggir jalan sebelah kiri sehingga untuk melewatinya motor diposisikan agak ke kanan agar tidak terkena cekungan atau lubang. Setelah sejam perjalanan dari pertigaan tersebut sekitar pukul setengah sembilan saya sempat berhenti sejenak di Banyubiru untuk mengecek google map dan sedikit meluruskan kaki. Setelah dirasa sudah cukup menepinya saya pun langsung berangkat lagi menuju Pupuan.

Pada awalnya saya sebenarnya ingin ke Pupuan via Pekutatan, namun saya lupa pertigaannya dan baru tersadar ketika sudah melewatinya. Apa boleh buat saya pun lurus dan menuju Pupuan dari arah Antosari, toh tak ada ruginya dan sama saja sebenarnya lewat jalan yang mana saja. Sebelumnya ketika di Jembrana jalanan cukup menanjak dan menyulitkan truk-truk tronton untuk melewatinya, bahkas sebuah truk kecil yang tidak sabaran hampir saja celaka, lagi-lagi truk bernopol P, Setelah sampai di kota Jembrana saya pun melihat penataan kota secara sekilas saya lihat sudah cukup bagus dan tertib ditambah adnya jalur khusus sepeda motor dibagian paling kiri dari lajur kendaraan. Lanjut setelah tiba di pertigaan Pupuan, untuk kali ini saya tidak menulangi kesalahan ketika pertama kali lewat sini malah ke kanan, tapi setelah mengalami kejadian itu kini saya tidak mungkin salah lagi dan lurus terus menuju Pupuan.

Di sepanjang jalan arah Pupuan terdapat pemandangan hamparan sawah yang cukup menari karena bentuk sawahnya yang bertingkat sekilas mirip jati luwih, dengan ditambah pemandangan gunung dan udara yang sejuk daerah ini sangat tepat sebagai wisata alternatif. Setelah beberapa kali berhenti untuk mengambil foto dan mampir ke warung sebentar sambil beristirahat akhirnya saya sampai di Seririt sekitar pukul setengah sebelas lebih. Dari sini saya menuju Singaraja dan tiba di rumah pukul setengah dua belas kurang. Demikianlah petualangan kali ini dapat saya tuliskan. Sekian dan terima kasih. Terakhir trip meter menunjukkan ketiga sampai di rumah adalah 240an km.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda