Petualangan Jembatan Tukad Bangkung
Hari itu Kamis tanggal 10 Juli 2014, saya sebenarnya tidak memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ini. Tapi karena motor sudah 2 hari istirahat dan menurut saya inilah saat yang tepat untuk melakukan perjalanan touring lainnya. Setelah mandi dan bersiap-siap sekitar pukul 12 siang saya pun melajukan motor saya ke arah timus sampai tiba di sebuah pertigaan menuju Kintamani saya pun belok kanan. Setelah 1 jam perjalanan akhirnya saya sampai di sebuah pertigaan yang menuju ke arah Sangeh. Keadaan jalan disini relatif sepi dengan aspal yang cukup bagus dan jurang dikanan-kiri dan jalanan bergelombang naik turun. Setelah 1 jam kemudian dan melewati tikungan Catur jalanan disini menurun dan lumayan bagus, dan sekitar satu jam kemudian tibalah saya di Jembatan tertinggi di Bali yaitu Tukad Bangkung. Disini saya sempat mengambil foto sekali dan beristirahat.
Tidak lama kemudian terdapat pula keluarga yang berfoto disini dengan menggunakan jasa fotografer. setelah berbincang-bincang ternyata anaknya adalah mahasiswa baru di unud fakultas sastra bahasa Inggris. Bapaknya juga tertarik untuk membelikan anaknya motor seperti saya dan mengira harganya 40 juta, yang mungkin menurut dia adalah CBR 150 R CBU Thailand yang memang mahal karena import. Setelah lelah hilang sedikit saya pun melanjutkan perjalanan dan tibalah saya pada sebuah pertigaan yang menurut petunjuk jalan kiri Denpasar dan kanan Bedugul. Saya sempat ke kanan namun setelah mengecek google map itu bukanlah rute yang ingin saya lewati.
Setelah berbalik dan menuju arah Denpasar saya pun melajukan kendaraan saya melewati jalanan yang cukup penuh dengan lubang. 30 menit kemudian saya sam[ai di Carangsari yang merupakan Kawitan saya, dan terus melaju menuju ke Sangeh. Setelah mendekati Mengwi akhirnya jalan perkotaan yang bagus dapat terlihat dan kembali dinikmati. Setelah belok kanan di pertigaan saya pun melajukan motor hingga tiba di jalan utama Denpasar-Singaraja di pertigaan beringin besar. Setelah belok kanan saya pun mulai memacu kendaraan saya secara maksimal.
Di sepanjang jalur ini saya merasakan beberapa kali terhambat karena antrean mobil yang berjalan lambat karena ada truk yang berjalan sangat lambat. Setelah melewati truk saya putuskan untuk beristirahat sebentar dan kemudian melanjutkan perjalanan. Barulah setelah sampai di pertigaan Tamblingan saya terbebas dari hambatan kendaraan yang berjalan lambat. Setelah satu jam kemudian sampailah saya di Singaraja, yang menarik perhatian saya adalah wanita berambut pirang yang berhenti di jalan menuju terminal sangket namun saya sudah terlanjur lewat dan untuk berhenti sudah kelewatan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda