Setelah artikel Impresi penggunaan cb150r selama setahun, kini saya ingin menulis lanjutan artikel tersebut yaitu impresi cb150r setelah 2 tahun. Pada tahun kedua ini telah banyak perjalanan yang saya lalui bersama si cb ini, pada awal tahun ini saya telah pergi ke ijen dengan menggunakan si cb. Kelemahan pada torsi sangat terasa terutama di jalan menanjak harus menggunakan gear yang terendah atau tancap gas untuk melewati tanjakan. Namun semua tanjakan di ijen belum lah seberapa
ketika di pertengahan tahun saya pergi ke Bromo dari Bali menaiki si cb, perjalanan ini sangatlah menguras tenaga saya dan kendaraan saya, sebelum berangkat saya menyempatkan diri untuk mengganti oli motor terlebih dahulu, perjalanan ini benar-benar menguji batas kemampuan saya dan motor saya, karena setelah perjalanan marathon 350 km, si cb kembali diajak melalui medan yang cukup berat yaitu melewati pasir bromo yang pada saat itu kebetulan cukup padat sehingga jarang selip, dan jalan tanjakan menuju penanjakan satu yang cukup ekstrem, semua tes itu berhasil dilewati si cb dengan cukup sempurna.
Impresi setelah melakukan perjalanan tersebut adalah cb150r cukup bisa diandalkan di segala medan dan cukup nyaman saat dibawa berkendara jarak jauh (jarak 100 km ke atas). Namun yang perlu mendapatkan sorotan lebih adalah rantai yang setelah melalui perjalanan Bali-Bromo pulang pergi langsung mengalami kelonggaran yang cukup signifikan dan harus segera dibawa ke bengkel resmi untuk dikencangkan dan di service. Km pada si cb sudah menunjukkan 19367 km, dimana sedikit lagi akan mencapai 20 ribu km, dimana pada km ini saya akan melakukan service menyeluruh mulai dari coolant radiator, busi, filter udara, pembersihan saluran bahan bakar dan juga oli agar performa si cb bisa kembali seperti baru. Dan yang perlu saya tambahkan adalah kampas rem depan sempat saya ganti setelah melalui perjalanan bromo tersebut karena banyak melakukan pengereman ekstrem ketika menuruni penanjankan satu, bahkan teman saya yang menaiku vario 125 remnya sempat seperti rusak dimana mungkin terlalu banyak melakukan pengereman ekstrem sehingga kabel memuai, tapi untunglah setelah beberapa saat rem teman saya kembali normal dan bisa melanjutkan perjalanan ke Bali. Selain itu sistem AHO pada motor saya sudah saya matikan mengingat besarnya daya lampu yang disematkan pada cb sehingga aki cepat tekor, dimana pada kasus ini penggunaan aki 1,5 tahun dengan aho dan kita tunggu berapa lamakah aki bertahan setelah aho dimatikan.
Demikianlah impresi penggunaan cb150r setelah 2 tahun, dan pada tahun kedua ini saya mulai menggunakan chain lube kalau tidak salah 3,5 bulan yang lalu untuk melindungi rantai. Berikut sedikit dokumentasi perjalanan sang cb:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar